7 Agustus 2024 – Dalam rangka melestarikan tanaman unggulan dan memperkuat identitas daerah, Dinas Perkebunan Fakfak bersama Mahasiswa STKIP Nuuwar melakukan penanaman tiga jenis tanaman perkebunan di lingkungan kampus STKIP Nuuwar.
Acara ini dimulai dengan penyerahan bibit pala sejumlah 40 pohon, kelapa genjah sebanyak 15 pohon, dan matoa super sebanyak 15 pohon oleh Plt. Kepala Dinas Perkebunan Widhi Asmoro Jati, S.T., M.T kepada Ketua Yayasan Fakfak Peduli Pendidikan Bangsa, disaksikan oleh koordinator pengawas, para dosen, dan mahasiswa.
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan, Said Hindom, menyatakan bahwa pala adalah komoditas unggulan Fakfak yang telah ada sejak turun-temurun dan perlu perhatian penuh dari generasi saat ini agar Fakfak tetap dikenal sebagai Kota Pala.
Ia menyampaikan terima kasih kepada Dinas Perkebunan Fakfak yang untuk pertama kalinya mengajak dosen dan mahasiswa dalam melestarikan identitas dan budaya pala di Fakfak.
“Dengan gerakan ini, kita akan mendorong tanaman unggulan pala dan tanaman endemik lainnya seperti matoa dan kelapa, yang sudah dikenal luas. Atas nama STKIP Nuuwar, saya berterima kasih kepada pemerintah daerah Fakfak dan berkomitmen untuk memastikan tanaman ini tumbuh, dirawat dengan baik, dan berkelanjutan hingga bisa berproduksi,” kata Said Hindom.
Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak Widhi Asmoro Jati, S.T., M.T menambahkan bahwa tanaman produksi perkebunan, terutama pala, perlu dikembangkan dan diperkenalkan kepada masyarakat pekebun dan berbagai pusat edukasi.
Ia juga menekankan pentingnya menanam pala di ruang terbuka hijau, halaman kampus, permukiman, dan sepanjang koridor jalan. Selain sebagai tanaman produksi, pala juga bermanfaat untuk mitigasi dan konservasi serta kelestarian lingkungan.
“Area kampus Nuuwar dipilih karena dulunya kawasan ini dikenal sebagai hutan kota yang terdegradasi akibat pembangunan. Kami terus menginisiasi penghijauan dan produksi melalui pengembangan tanaman endemik kita agar identitas Fakfak sebagai Kota Pala tetap lestari,” ujar Widhi.
Ia juga menambahkan bahwa gerakan tanam kebun Fakfak, atau dikenal dengan Gertak Fakfak, bertujuan mengajak semua stakeholder untuk berkolaborasi menanam pohon produksi yang bernilai ekonomis dan lingkungan.
Acara diakhiri dengan penanaman pohon secara bersama-sama oleh Ketua Yayasan, dosen, mahasiswa, dan Dinas Perkebunan Fakfak di sekitar kampung, koridor jalan, dan halaman depan kampus.