15/01/2025
WhatsApp Image 2024-10-25 at 10.54.13
Spread the love
Dinas Perkebunan Fakfak berinisiasi membentuk regu Brigade pengendalian organisme penganggu tumbuhan (OPT) khusus untuk hama dan penyakit yang saat ini di anggap menggangu pertumbuhan tanaman pala Tomandin.
Acara bimtek Brigade OPT ini diikuti oleh 25 peserta dilakukan sehari, Kamis (24/10/24) di Ruang Myristica Dinas Perkebunan Fakfak dengan peserta yang hadir berasal dari 5 distrik pada perwakilan 7 kampung yakni kampung Werfra, Tanehamur, Wambar, Sekru Tuare, Torea, Pirma dan Wrikapal yang akan ditingkatkan menjadi regu brigade sebagai kader pengerak pengendalian hama dan penyakit langsung di kampung-kampung yang dominan memiliki potensi kebun pala.


Acara di buka oleh Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak Widhi Asmoro Jati, ST, MT menyampaikan bahwa perlindungan terhadap tanaman Pala Tomandin menjadi peran yang sangat penting dan sejak dini sudah harus diantisipasi, selain proses budidaya dan produksi produksi dalam usaha perkebunan komoditas pala unggulan daerah ini. Hal ini dimaksudkan untuk menekan kehilangan hasil akibat serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) terhadap pohon pala yang jika dilihat beberapa area mulai terkena serangan hama dan penyakit jamur akar putih (JAP) yang mesti dilakukan tindakan preventif organik agar pala dapat sehat kembali.

Regu brigade yang di bentuk, dimaksudkan pula agar mereka menjadi instrumen pengendali dan sumber informasi di masing-masing wilayah kampung. Juga memberikan laporan aktual tentang realitas kondisi yang terjadi sehingga dinas dapat mengidentifikasi dan menindaklanjuti terhadap kondisi penyerangan hama dan penyakit yang terjadi.

Kegiatan ini diprakarsai oleh bidang Perlintan Konstantinus Uswanas, S.ST juga menghadirkan Narasumber Glenny Maretek sebagai ahli nutrisi tanaman dan tenaga riset yang menjelaskan secara detail tugas dari Brigade sebagai instrumen pengendali dan melakukan proses sosialisasi penggunaan Pupuk Hayati sebagai pupuk tekno organik Papua yang dianggap mampu memperbaiki unsur hara dari tanah untuk absorsi tanaman agar nantinya memacu untuk meningkatkan produktivitas hasil Perkebunan pala.

Di akhir bimtek ini, Plt Kadisbun berjanji untuk membentuk perwakilan brigade di setiap kampung yang berpotensi terhadap pengembangan pala dan terus dilakukan peningkatan kapasitas sehingga dapat menjadi agen pengendali OPT Pala di masing-masing wilayah sehingga proses penanganan pala jika terserang hama dan penyakit dapat teraratasi langsung melalui pola dan mekanisasi penanganan organik.

Diharapkan perserta Bimtek akan menjadi agen dan mitra suka rela di masyarakat pekebun pala untuk memberikan edukasi langsung dalam penanganan serangan hama dan penyakit pala jika terjadi termasuk pula menjelaskan pentingnya nutrisi untuk tanaman pala agar dapat berproduksi secara optimal sehingga meningkatkan hasil Pala Tomandin Fakfak.