10/06/2025
yitzxiptl56oz6e
Spread the love

KBRN, Fakfak : Harga pala Tomandin di Kabupaten Fakfak memasuki bulan Mei 2025 dengan kondisi stabil. Penerapan retribusi daerah berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2023 ternyata tidak berdampak terhadap harga jual pala di tingkat petani maupun pedagang lokal.

Berdasarkan pantauan dari running text papan digital milik Dinas Perkebunan Fakfak, beberapa jenis pala bahkan mengalami sedikit kenaikan harga. Pala goyang naik dari Rp 68.000 menjadi Rp 70.000 per kg, sedangkan pala tuli dari Rp 43.000 menjadi Rp 45.000 per kg.

Harga komoditas lainnya tetap bertahan, seperti pala mentah Rp 600.000 per 1.000 biji (sekitar Rp 45.000 per kg), pala ketok kualitas 1 Rp 115.000 per kg, kualitas 2 Rp 60.000 per kg, dan kualitas 3 Rp 40.000 per kg. Adapun bunga pala (fuli) masih menjadi yang tertinggi dengan harga Rp 225.000 per kg.

Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT, menegaskan keterbukaan informasi harga melalui papan digital sangat penting. 

“Ini bentuk transparansi pasar. Petani kini tahu harga tertinggi yang berlaku di pasar grosir antar pulau, sehingga punya posisi tawar yang lebih baik,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan penerapan retribusi pala bukan untuk membebani, melainkan sebagai upaya penataan tata niaga.

“Retribusi ini akan membantu pemerintah mengatur keluar-masuknya komoditas pala agar lebih tertib dan memberi nilai tambah bagi daerah,” jelas Widhi.

Selain memperkuat sistem distribusi, penerimaan retribusi dari komoditas unggulan ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan publik, seperti perbaikan akses jalan produksi, gudang penyimpanan, hingga fasilitas pasar.

Dengan sistem ini, Pemerintah Daerah Fakfak berharap komoditas pala Tomandin semakin memiliki daya saing tinggi, memberi keuntungan optimal bagi petani, dan menarik minat lebih besar dari investor domestik.